‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️
*Tolong DIBACA DIBAWAH INI (PENTING..!!!).*
_*Corona Virus adalah BOHONG...bukan dari Virus tapi dari Bakteri....semua ini diketahui oleh negara Itali..setelah mereka MENG-AUTOPSI JENAZAH KORBAN CORONA...*_
*Ternyata CINA dan WHO menyuruh langsung dikubur dgn ditakut- takuti tertular Covid 19...padahal tujuan mereka supaya mayat tidak diautopsi.....yg berani melakukannya hanya Itali..dan ternyata diketahui oleh para ahli kedokteran, penyebabnya kematian adalah oleh bakteri (bukan Virus),dimana bakteri tersebut membuat pembuluh darah melebar dan membeku..maka langsung diketahui obatnya...setelah diminumkan obat tersebut kpd 1400 orang yg positif covid...langsung sembuh*(baca dibawah ini akan diberitahu obatnya, ternyata diapotik kita banyak sekali)
*Pantas Presiden Trump mengatakan :WHO menjadi boneka CINA*
(mari kita baca dibawah ini) 👇🏽👇🏽
---------
*CINA dan WHO..BERBOHONGI TENTANG COVID -19*
*Cina dan WHO menipu dgn mengatakan bahwa covid 19 adalah Virus dan menganjurkan supaya semua org yg terjangkit utk memakai ventilator (spy semua negara membeli alat ini).*
*‼️WHO melarang semua negara utk melakukan autopsi terhadap mayat Covid dgn alasan akan tertular.*
*‼️‼️Tapi ITALIA tdk perduli, mereka tetap melakukan Autopsi dan mendapatkan kenyataan, ternyata BUKAN VIRUS YG MENYEBABKAN KEMATIAN, TETAPI BAKTERI YG MENYEBABKAN PEMBULUH DARAH MELEBAR DAN MEMBEKU.*
*🔥🔥DI ITALIA Obat untuk CORONA VIRUS AKHIRNYA DITEMUKAN*
*Dokter Italia, tidak mematuhi hukum kesehatan dunia WHO,* untuk tidak melakukan otopsi pada kematian Coronavirus dan mereka menemukan bahwa BUKANLAH VIRUS, tetapi BAKTERI lah yang menyebabkan kematian. Ini menyebabkan gumpalan darah terbentuk dan menyebabkan kematian pasien.
*‼️Italia mengalahkan apa yang disebut Covid-19, yang tidak lain adalah "Koagulasi intravaskular diseminata" (Trombosis)*
*🔻 Dan cara untuk memeranginya, yaitu, penyembuhannya, adalah dengan "antibiotik, anti-inflamasi, dan antikoagulan".*
_*Berita sensasional ini untuk dunia telah diproduksi oleh dokter Italia dengan melakukan otopsi pada mayat yang meninggal karena Covid-19.*_
*‼️Menurut ahli patologi Italia. "Ventilator dan unit perawatan intensif TIDAK PERNAH DI BUTUHKAN”*
Oleh karena itu perubahan protokol pandemi global di Italia, *‼️‼️terungkap, penyembuhan ini, sudah diketahui oleh Negara Cina dan tidak melaporkan hanya UNTUK MELAKUKAN BISNIS.*
*(Sumber: Kementerian Kesehatan Italia.)*
---------------------
catatan :
Bagikan ini ke seluruh keluarga, lingkungan, kenalan, teman, kolega, rekan kerja ... dll. dll ... dan lingkungannya secara umum ...:
*Jika mereka terkena Covid-19 ... yang bukan Virus seperti yang mereka yakini, tetapi bakteri ... diperkuat dengan radiasi elektromagnetik 5G yang juga menghasilkan peradangan dan hipoksia.*
Mereka akan melakukan hal berikut:
Mereka akan *minum *Aspirin 100mg dan Apronax atau Paracetamol*...‼️‼️
*Mengapa? ... karena telah ditunjukkan bahwa apa yang dilakukan Covid-19 adalah menggumpalkan darah, menyebabkan orang tersebut mengembangkan trombosis dan darah tidak mengalir dan tidak mengoksigenasi jantung dan paru-paru dan orang tersebut mati dengan cepat karena tidak bisa bernafas.*
*‼️‼️Di Italia mereka mengacaukan protokol WHO dan melakukan otopsi pada mayat yang meninggal karena Covid-19 ... mereka memotong tubuh, membuka lengan, kaki dan bagian tubuh lainnya dan menyadari bahwa pembuluh darahnya melebar dan membeku, semua pembuluh darah dan arteri dipenuhi dengan trombosis, mencegah darah mengalir secara normal dan membawa oksigen ke semua organ, terutama otak, jantung dan paru-paru, dan pasien akhirnya sekarat,*
*Setelah mengetahui diagnosis ini, Kementerian Kesehatan Italia segera mengubah protokol pengobatan Covid-19 ... dan mulai memberikan kepada pasien positif mereka *Aspirin 100mg dan Apronax atau Paracetamol*...,
*hasilnya : pasien mulai pulih dan hadir perbaikan dan Departemen Kesehatan merilis dan mengirim pulang lebih dari 14.000 pasien dalam satu hari.*
URGENT: mereka telah berbohong kepada kami, dengan pandemi ini, satu-satunya hal yang dikatakan oleh presiden kami setiap hari adalah data dan statistik tetapi tidak memberikan informasi ini untuk menyelamatkan warga negara, adalah bahwa Ini juga akan terancam oleh para elit? ...
kita tidak tahu, tiba-tiba semua pemerintah dunia, tetapi Italia melanggar norma ... karena mereka sudah kewalahan dan dalam kekacauan serius karena kematian sehari-hari ..., *sekarang WHO. ..akan digugat di seluruh dunia, karena menutupi begitu banyak kematian dan jatuhnya ekonomi banyak negara di dunia ... sekarang dipahami mengapa perintah untuk MEMBEBASKAN atau segera mengubur mayat-mayat tanpa otopsi ... dan menamakannya sebagai sangat berpolusi.*
*Di tangan kita untuk membawa kebenaran dan harapan menyelamatkan banyak nyawa ....*
*Itulah sebabnya gel anti bakteri bekerja dan klorindioksida ... Seluruh PANDEMI adalah karena mereka ingin vaksinasi dan chip untuk membunuh massa untuk mengendalikan mereka dan mengurangi Populasi Dunia.*
SEMOGA TUHAN MENYELAMATKAN KAMI ujar negara Itali
💉💉💉💉💉
Muhammad Sanfir NET
Senin, 01 Juni 2020
Sabtu, 30 Mei 2020
Benarkah Dukhon Adalah Dongeng Para Ustad Akhir Jaman?
Ustadz akhir zaman yang meramalkan hari kiamat datang 15 Ramadan kemarin mengingatkan saya pada istilah “pendongeng” yang banyak dikecam guru-guru ilmu hadis.
Sedari dulu yang namanya kiamat sudah pasti akan menarik minat banyak orang. Coba dihitung, sudah berapa banyak karya seni yang dibuat untuk membahasnya. Dari Armageddon, 2012, sampai Kiamat Sudah Dekat. Dari “Black Hole Sun”-nya Soundgarden sampai “Kiamat”-nya Bang Haji Oma yang rasanya terlalu sulit untuk dilupakan.
Bahkan, percaya atau tidak, di kelurahan saya sendiri ada sebuah lapangan yang sudah masyhur dikenal orang dengan nama Lapangan Kiamat.
Dalam agama Islam, percaya akan hari akhir adalah salah satu Rukun Iman. Hadis Jibril yang datang kepada Nabi Muhammad rasanya sudah sering lewat dalam kepala kita. Beliau Jibril datang menanyakan kepada Nabi Muhammad, apa itu Iman, Islam, dan Ihsan. Dalam tanya jawab itu pula Jibril bertanya tentang hari kiamat, yang dijawab Baginda Nabi Muhammad dengan ungkapan, “Yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang bertanya.”
Ramadan ini, ramalan kapan hari kiamat datang muncul. Fenomena apa yang disebut dengan “kajian akhir zaman” atau “ustadz akhir zaman” dibincangkan di media sosial. Sebelumnya, dunia ini telah beberapa kali diramal akan mengalami bencana besar yang berujung kiamat. Ada yang mengatakan 9 september 1999, ada yang mengacu kalender suku Maya yang berakhir di tahun 2012, dan sekarang, kiamat disebut akan jatuh pada 15 Ramadan 1441 Hijriah alias Ramadan tahun ini.
Ada dua nama besar yang digadang-gadang pengikutnya sebagai “ustadz akhir zaman”. Beliau berdua sering dan aktif mengingatkan manusia, membangunkan umat Islam dari tidurnya, agar senantiasa mempersiapkan jasmani dan rohani dalam rangka menyambut hari kiamat yang akan tiba. Dua nama tersebut adalah Ustadz Zulkifli Ali dan Ustadz Rahmat Baequni.
Ustadz Zulkifli dalam salah satu ceramahnya menyatakan agar kaum muslimin bersiap-siap menghadapi 15 Ramadan yang jatuh pada malam Jumat tahun 1441 Hijriah (Kamis, 7 Mei 2020). Dengan yakin beliau bilang syarat-syarat jatuhnya meteor pada tanggal tersebut telah terpenuhi sesuai dengan hadis yang ada.
Belakangan Ustadz Zulkifli mengklarifikasi hadis tentang peristiwa tersebut merupakan hadis yang lemah sekali, tidak bisa dijadikan hujjah. Kata beliau juga, syarat-syaratnya belum tercukupi pada masa ini. Beliau juga mewanti-wanti agar tidak perlu ada kehebohan yang berlebihan.
Ala kuli hal, ini kiamat atau daftar CPNS, Ustadz? Kok ada istilah syarat belum terpenuhi segala. Tapi apa pun itu, kita bersyukur kiamat belum terjadi pada masa ini
Lain lagi dengan Ustadz Rahmat Baequni yang bilang walaupun hadis tersebut lemah atau ada yang menyebutnya palsu, hadis tersebut bisa menjadi sohih lizatihi apabila kejadian tersebut akan betul-betul terjadi. Intinya walau beliau mewanti-wanti akan kelemahan hadis tersebut, beliau tetap memprediksi bisa saja benar terjadi jatuhnya benda langit ke bumi yang menyebabkan dukhan atau kepulan asap yang dapat menyelimuti seluruh bumi.
Beda dengan Ustadz Zulkifli, Ustadz Rahmat Baequni sampai tulisan ini dibuat belum saya temukan video klarifikasinya.
Ada yang menarik dari ceramahnya Ustadz Rahmat Baequni. Beliau bilang, hadis yang palsu tersebut bisa jadi sohih lizatihi jika ini memang terjadi. Padahal selama saya belajar ilmu hadis di bangku perkuliahan, belum pernah saya temukan ada ulama yang mengatakan bahwa syarat hadis sohih lizatihi harus sesuai dengan kejadian atau peristiwa yang terjadi. Lebih-lebih peristiwa ini belum terjadi. Ajaib betul ilmu mustolah hadis yang beliau miliki.
By the way, hadisnya yang dibawakan jelas bermasalah. Tanpa melihat biografi para periwayat hadis ini, seorang yang pernah berinteraksi dengan ilmu hadis pasti akan menaruh kecurigaan yang besar akan kebenaran hadis tersebut.
Ibnu Qoyyim al-Jauziyah menuliskan beberapa kaidah untuk mengetahui kepalsuan suatu hadis dalam kitabnya Al–Manarul Munif. Salah satu kaidahnya, hadis palsu biasanya akan menyebutkan satu peristiwa di tanggal ataupun tahun tertentu. Beliau lalu menyebutkan contoh hadis palsu, “Apabila terjadi gerhana bulan pada bulan Muharram, lalu akan timbul bencana dan pembunuhan…” dsb. Setelah diteliti biografi para periwatnya, ternyata benar, hadis ini memang bermasalah, diriwayatkan oleh orang-orang yang cacat dari sisi integritasnya.
Fenomena “ustadz akhir zaman” ini mengingatkan saya kepada apa yang disebut sebagai “al–Qusos” dalam ilmu hadis. Al–Qusos atau pendongeng banyak sekali mendapat kecaman dari para pembesar ilmu hadis. Sebut saja Syu’bah bin Hajaj, gurunya para ulama hadis. Beliau menolak untuk memberikan hadis kepada para pendongeng.
Syu’bah berkata, “Mereka pendongeng mengambil hadis dari kami sejengkal, namun di tangan mereka hadis tersebut bisa memanjang menjadi satu hasta.”
Memang yang disampaikan para ustadz akhir zaman adalah hadis-hadis yang ada di kitab para ulama. Namun, hadis-hadis yang ada tersebut mereka giring kepada pemahaman mereka yang belum tentu benar. Ditambah rujukan yang mereka ambil, umumnya bersumber dari hal-hal yang tidak jelas kaitannya, sebut saja dari mulai isu Dajjal, UFO, WTC 11/9, Imam Mahdi, dan lainnya.
Ada kisah menarik tentang pendongeng ini. Disebutkan oleh Al-Hafizh Ibnul Jauzi dalam kitabnya Al–Qusos wal Muzakkirin, ada seorang pendongeng yang bernama Abu Ka’ab. Si Pendongeng ini menyebutkan dalam salah satu kajiannya dengan begitu yakin bahwa nama serigala yang memakan Nabi Yusuf adalah anu.
Mendengar keganjilan tersebut, jemaahnya bertanya-tanya, “Ustadz, bukannya Nabi Yusuf nggak dimakan serigala?”
Abu Ka’ab saat itu pula langsung merevisi jawabannya, “Eh iya, itu nama serigala yang tidak memakan Yusuf.”
Jadi merevisi kajian merupakan tradisi para pendongeng yang sudah ada sedari dulu, Kawan.
Ibnu Hazm pernah menyindir keras orang-orang yang menafsirkan Al-Quran atau Hadis dengan apa yang disebut dewasa ini sebagai ilmu cocoklogi. Beliau menyindir orang yang bilang bahwa Laylatul Qodar jatuh pada malam ke-27 hanya karena lafazh atau kata hiya yang merujuk kepada malam tersebut merupakan kata yang ke-27 dalam Surah Al-Qodar. Kata Ibnu Hazm, “Orang-orang yang dalam pikirannya ada hal-hal seperti ini baiknya dibawa ke rumah sakit untuk diobati.”
Lagi pula, dari segi penamaan, ustadz akhir zaman tampaknya bukanlah istilah yang pas. Nabi Muhammad pernah bersabda, “Aku dan hari kiamat sebagaimana dua jari ini,” dalam artian dekat sekali.
Karena hal ini, Al-Qurtubi mengatakan bahwa beliau Nabi Muhammad adalah Nabi Akhir Zaman. Karena nabinya adalah nabi akhir zaman, sudah otomatis kita umatnya juga disebut umat akhir zaman. Jadi semua ustadz atau ulama yang ada sekarang semuanya otomatis disebut ustadz dan ulama akhir zaman. Kalau ada penyanyi di sini, dia bisa juga disebut penyanyi akhir zaman. Begitupun youtuber, juga disebut youtuber akhir zaman. Dan kalau antum *uhuk* jomblo, antum juga layak disebut jomblo akhir zaman.
Mirisnya, pengikut apa yang disebut ustadz akhir zaman ini juga tidak bisa dibilang sedikit. Utamanya para kaum bapak dan ibu yang baru belakangan memegang gadget. Bahkan ada yang bercerita, di antara kenalannya sudah ada yang membeli pelampung. Menurutnya, siapa tahu benar ada bencana dan banjir akan segera datang.
Atau kalau kita coba lihat video ketika Ustadz Rahmat Baequni berdebat dengan Ridwan Kamil terkait Masjid Al-Safar yang dulu itu, pengikutnya banyak dan cukup militan. Ketika Ridwan Kamil membalas argumen sang ustadz, malah dia yang kena “wuuu” dari penonton yang ada.
Tapi ini jauh lebih mending daripada apa yang menimpa Asy-Sya’bi, salah seorang ulama besar zaman Dinasti Umayyah, ketika beliau berhadapan dengan salah satu pendongeng dan jemaahnya.
Ceritanya, Asy-Syabi sebagai ulama besar diutus oleh Khalifah Abdul Malik untuk mengajarkan ilmu agama kepada masyarakat di sebuah daerah yang bernama Tadmur. Sampai di sana dia melihat seorang syekh yang jenggotnya tebal. Di sekelilingnya orang-orang duduk mencatat apa yang dia ucapkan.
Lalu Syekh tersebut berkata, “Telah meriwayatkan kepada kami fulan, dari fulan, dari fulan bahwa Allah menciptakan dua sangkakala. Dan di setiap sangkakala tersebut terdapat dua tiupan (tiupan untuk kematian dan tiupan membangkitkan).”
Asy-Syabi yang saat itu sedang salat tak kuasa menahan keinginannya untuk membantah syaikh tersebut. Akhirnya beliau menyelesaikan salatnya dengan terburu-buru. Selesai salat beliau berkata kepada syekh tersebut, “Wahai Syekh, takutlah pada Allah. Sesungguhnya hanya ada satu sangkakala dan dua kali tiupan.”
Mendengarnya Syekh berjenggot tebal itu langsung naik pitam dan berkata, “Hai, Brengsek. Saya mendengar hadis itu dari fulan dan fulan, kenapa kamu menyalahkan saya?” Lalu Syekh tersebut mengambil sendalnya dan memukul Asy-Syabi. Para jemaahnya yang tidak terima gurunya disalahkan juga ikut memukul Asy-Syabi.
Asy Syabi berkata, “Demi Allah, mereka nggak berhenti sampai saya bilang, ‘Iya, iyaaa, Allah menciptakan 30 sangkakala dan di setiap sangkakala ada dua tiupan.”
Akhirnya beliau kembali ke Damaskus menghadap sang Khalifah untuk melaporkan situasinya. Mendengar laporannya sang Khalifah malah tertawa ngekek sampai-sampai mukul kakinya. Ya ampun.
Kamis, 26 Maret 2020
Pria China Ini Dinyatakan Positif Corona Setelah Berkunjung Ke Indonesia
Pemerintah China telah mengumumkan temuan kasus Virus Corona baru yang menyerang negaranya, bahwa Virus Corona tersebut datang dari Indonesia.
The Jakarta Post melansir, virus itu dibawa oleh warga negara China berusia 35 tahun bernama Zhang.
Dilansir oleh Kontan, Zhang mengaku tidak enak badan saat berada di Indonesia pada pekan lalu, sebelum dinyatakan positif Virus Corona pasca kembali ke Provinsi Shaanxi.
--
Dalam situs resminya, Komisi Kesehatan Shaanxi mengumumkan bahwa kasus Zhang adalah kasus impor pertama di provinsi tersebut, Selasa (17/3/2020).
Dia dilaporkan menderita batuk dan demam, pada 10 Maret selama dia tinggal di Indonesia. Namun, tidak diketahui secara pasti di daerah mana Zhang terinfeksi.
Zhang diketahui menggunakan penerbangan Dragon Air KA896 dari Indonesia ke Shanghai, melalui Hong Kong pada 13 Maret, dan tinggal di Vienna International Hotel di Shanghai malam itu.
Keesokan harinya, Zhang melakukan perjalanan dengan mobil ke Bandara Internasional Pudong Shanghai pukul 2 siang waktu setempat, kemudian berangkat dengan penerbangan China Eastern MU2162 sekira pukul 5 sore, dan tiba di Bandara Internasional Xi’an Xianyang di Shaanxi pada jam 7:45 malam.
Selasa, 24 Maret 2020
Sultra Masuk Zona Merah, ODP Covid-19 Meningkat 982 Orang, Bombana Tertinggi
Perkembangan bencana non alam yang melanda dunia bahkan termasuk Indonesia sebaran Virus Covid-19 semakin meningkat. Khusus Sultra, wabah yang dikenal dengan nama Virus Corona telah menginfeksi 3 orang sedang ditangani di RS Bahteramas Kendari .Situasi ini menjadikan Bumi Anoa sebagai salah satu Zona Merah sebaran Virus Covid-19 secara nasional
Data terakhir Senin 23 Maret 2020, yang disajikan oleh Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sultra jumlah Orang Dalam Pengawasan Virus Corona meningkat tajam berjumlah 982 orang dari 133 orang pada 18 Maret 2020.
“Tidak ada penambahan dari 3 pasien positif yang kita tangani,” ucap Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sultra La Ode Rabiul Awal, (23/3).
Meski demikian Pasien Dalam Pengawasan (PDP) disampaikan berjumlah 12 orang, 9 dari Kota Kendari, dan lainnya dari Kolaka Utara, Jakarta dan Sulawesi Tengah.
Berikut data lengkap ODP di Sultra, Kendari 80 orang, Konawe 54 orang, Konawe Utara 10, Kolaka Timur 21, Kolaka 5, Kolaka Utara 52, Bombana 219, Wakatobi 3, Bau Bau 158, Buton 94, Buton Utara 52, Muna 24, Muna Barat 47, Buton Tengah 214.
“Kecuali Konsel, Konkep, Buton Selatan, tidak ada kasus,” jelas ketua IDI Sultra ini.
Update Corona di Sultra: 3 Orang Positif, 982 ODP, 15 PDP, 1 Meninggal
Menurut data yang disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Sultra, Rabiul Awal, Senin (23/3), pukul 20.45 WITA, jumlah ODP di Sultra yang awalnya berjumlah 172 orang meningkat menjadi 982 orang.
Sedangkan untuk PDP, data awal adalah 9 orang dan meningkat menjadi 15 orang. Sedangkan yang dinyatakan positif tetap 3 orang dan tidak ada penambahan.
"Kami sampaikan bahwa untuk di Sultra terdapat 982 orang berstatus ODP, 15 orang berstatus PDP. 1 PDP dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan untuk pasien confirm atau positif corona tidak ada penambahan kasus, tetap 3 orang," jelas Rabiul Awal atau karib disapa dr Wayonk.
Wayonk mengatakan ratusan orang yang berstatus ODP itu tersebar di beberapa Kabupaten/Kota se-Sultra, kecuali di tiga kabupaten yaitu, Konawe Selatan, Konawe Kepulauan, dan Buton Selatan.
Menurut Wayonk, peningkatan jumlah ODP maupun PDP di Sultra berdasarkan hasil surveilans yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi maupun Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Selain itu, ratusan orang yang dinyatakan ODP maupun PDP diketahui berdasarkan hasil tracking riwayat kontak dengan pasien positif corona.
"Dinyatakan ODP karena memenuhi kriteria baik secara klinis, yaitu ada keluhan demam, batuk, pilek nyeri tenggorokan. Selain itu ada riwayat perjalan ke daerah pandemi. Lalu ada juga riwayat kontak dengan pasien positif corona atau yang sedang di solasi," pungkasnya.
Berikut data sebaran orang berstatus ODP dan PDP Corona di Kabupaten/kota se-Sultra:
Kota Kendari : 80 ODP, 9 PDP
Konawe : 54 ODP
Konawe Utara: 10 ODP
Kolaka Timur: 21 ODP
Kolaka: 5 ODP, 1 PDP
Kolaka Utara: 52 ODP
Bombana: 219 ODP
Wakatobi : 3 ODP
Baubau : 158 ODP
Buton: 94 ODP
Buton Utara: 52 ODP
Muna: 24 ODP
Muna Barat: 47
Buton Tengah: 214 ODP
Dua orang berstatus PDP dan diisolasi di RS Bahteramas Kendari berasal dari Jakarta dan Sulawesi Tengah
Rabu, 11 Maret 2020
Di Indonesia, Kasus Positif COVID-19 Bertambah 7 orang
Jakarta (ANTARA) - Pasien positif terinfeksi virus corona jenis baru (COVID-19) di Indonesia bertambah tujuh orang dengan mayoritas merupakan imported caseatau terinfeksi di luar negeri, kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto.
"Per Rabu sore ini bertambah tujuh pasien, dengan kondisi rata-rata sakit ringan ke sedang. Kecuali pasien nomor 29 dan 30 yang sakit sedang. Dan semuanya adalah Imported case," kata Yurianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan, tujuh pasien positif coronatersebut diidentifikasi sebagai pasien 28, hingga pasien 34. Namun dari perkembangan terbaru pada Rabu, pasien nomor 25 telah meninggal dunia, sedangkan pasien nomor 06 dan 14 dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang untuk menjalani karantina di rumah masing-masing. Dengan demikian, total 31 pasien positif masih menjalani isolasi di rumah sakit.
Yuri mengatakan ketujuh pasien positif baru ini adalah seluruhnya Warga Negara Indonesia.
Dia merincikantujuh pasien positif baru COVID-19 yaitu, Pasien 28, laki-laki berusia 37 tahun dengan kondisi sakit ringan-sedang. Pasien 29, laki laki berusia 51 tahun, dengan kondisi sakit sedang.
Pasien 30, laki laki berusia 84 tahun, dengan kondisi sakit sedang. Lalu Pasien 31, perempuan berusia 48 tahun, dengan kondisi sakit ringan-sedang.Pasien 32, laki laki berusia 45 tahun, dengan kondisi sakit ringan-sedang.
Pasien 33, laki-laki berusia 29 tahun, dengan kondisi sakit ringan-sedang serta Pasien 34, laki-laki berusia 42 tahun, dengan kondisi sakit ringan-sedang.
"Per Rabu sore ini bertambah tujuh pasien, dengan kondisi rata-rata sakit ringan ke sedang. Kecuali pasien nomor 29 dan 30 yang sakit sedang. Dan semuanya adalah Imported case," kata Yurianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan, tujuh pasien positif coronatersebut diidentifikasi sebagai pasien 28, hingga pasien 34. Namun dari perkembangan terbaru pada Rabu, pasien nomor 25 telah meninggal dunia, sedangkan pasien nomor 06 dan 14 dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang untuk menjalani karantina di rumah masing-masing. Dengan demikian, total 31 pasien positif masih menjalani isolasi di rumah sakit.
Yuri mengatakan ketujuh pasien positif baru ini adalah seluruhnya Warga Negara Indonesia.
Dia merincikantujuh pasien positif baru COVID-19 yaitu, Pasien 28, laki-laki berusia 37 tahun dengan kondisi sakit ringan-sedang. Pasien 29, laki laki berusia 51 tahun, dengan kondisi sakit sedang.
Pasien 30, laki laki berusia 84 tahun, dengan kondisi sakit sedang. Lalu Pasien 31, perempuan berusia 48 tahun, dengan kondisi sakit ringan-sedang.Pasien 32, laki laki berusia 45 tahun, dengan kondisi sakit ringan-sedang.
Pasien 33, laki-laki berusia 29 tahun, dengan kondisi sakit ringan-sedang serta Pasien 34, laki-laki berusia 42 tahun, dengan kondisi sakit ringan-sedang.
Sabtu, 07 Maret 2020
PERTAMA DALAM SEJARAH KA'BAH MENDADAK SEPI
Pemerintah arab tutup kabah dan makam rasululloh utk di sterilisasi.
Kegiatan ibadah hanya di lakukan di lantai 2 dan 3.
Bahkan pemerintah arab saudi resmi mentiadakan umroh 2020 berlaku utk semua negara dan warga arab sendiri.
Namun keputusan ini masih bisa berubah tergantung situasi dan keadaan terkait virus corona....
Hal ini di lakukan semata mata untuk melindungi jamaah yg sedang beribadah
Langganan:
Postingan (Atom)